Sejarah Asal -Usul Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pemikir  dan peletak dasr pendidikan Indonesia yang ikut serta dalam pergerakan nasional Indonesia. Beliau  adalah tokoh pendiri dari Perguruan Taman Siswa yang menolak Ordonansi Sekolah Liar. Dalam Kabinet pertama republic Indonesia , Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pengajaran. Terlahir sebaga anak dari pangeran Keraton pakualam Yogyakarta dengan nama Suwardi Suryaningrat.[1]
Suwardi sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dokter Jawa atau School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA)[2] di Jakarta, namun tidak sampai lulus. Beliau memilih menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti  Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara[3]. Beliau pernah aktif di Boedi Oetomo sejak awal berdirinya organisasi itu.

Belau menjadi pemggerak kongres Boedi Oetomo di Yogyakarta. Selain itu, beliau juga anggota Insulinde. Bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker,[4] Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij (Partai Hindia). Para pendiri ini dikenal mendirikan Indische Partij (Partai Hindia). Para Pendiri ini dikenal sebagai Tiga Serangkai. Suwardi ikut protes terhadap peringatan100 tahun pembebasan Belanda dari Spanyol yang harus dibiayai Indonesia dengan menulis Als ik een Nederlander was (seandainya Aku seorang Belanda)[5] Pada tahun 1913 . akibat artikel tersebut, dia dan dua pendiri Indische Partij lain harus dibuang ke Negara belanda. Sepulang dari Belanda, Beliau mendirikan perguruan taman Siswa yang banyak muridnya dan mulai memakai nama Ki hajar Dewantara. Beliau meninggal di Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959.

Pendiri Taman Siswa
Setelah kembali dari pengungsian, bersama dengan rekan-rekan seperjuanganya Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, National Onderwijs institute[6]Taman Siswa (Perguruan nasioanl Taman siswa) pada tanggal 3 juli 1922. Peguruan ini sangat menekankan pedidikan menegenai pentingnya rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan. Tidak sedikit arah rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah colonial Belanda berusaha membatasi dengan mengeluarkan Ordonansi sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Namun dengan keteguhan memperjuangkanhaknya, akhirnya ordonansi itu kemudian dicabut. Di tenagh keseriusannya dalam dunia pendidikan di Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara juga tetap rajin menulis. Tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan[7].

Karya tulisannya berjumlah ratusan, melalui tulisan-tulisan itulah , ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang , Kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan . Pda waktu pemerintah Jepang Membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera)[8] dalam tahun 1943, Ki Hajar Dewantara duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno , Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur. Setelah zaman kemerdekaan , Ki Hajar Dewantara menjabat sebagai Menteri Pendidikan , Pengajarn dan Kebudayaan yang pertama.[9]

Bapak Pendidikan Nasional
Nama Ki Hajar Dewantara sendiri bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (Bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 mei dijadikan hari pendidikan Nasional. Melainkan juga ditetapkan sebagai pahlawan pergerakkan nasional melalui  Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959, Tanggal 29 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya ialah gelar Doctor Honoris  Causa[10]dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris  Causa itu ,Ia meninggal dunia pada tanggal 28 april 1959 di Yogyakarta dan Sekaligus dimakamkan di sana. Kemudian untuk mengingat jasanya, Pihak penerus perguruan Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.
Selain dari Tujuan awalnya sebagai pengingat jasa Ki hajar dewantara[11] , tujuan museum ini untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan beliau. Di museum ini juga terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hajar Dewantara sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Koleksi museum ini berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hajaar Dewantarasebagai Jurnalis ,Pendidik , Budayawan dan sebagai seorang seniman telah diabaikan dalam microfilm dan dilaminasi atas bantuan badan arsip Nasioanl bangsa ini perlu mewarisi buah gagasannya mengenai tujuan pendidikan , yakni memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, adat, budaya, etnis, suku, kebiasaan,status ekonomi,status social dan lain sebagainnya, Serta harus didasarkan kepada nilai kemerdekaan yang berasas Pancasila[12]


0 Response to "Sejarah Asal -Usul Ki Hajar Dewantara"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel