Sejarah Suku Minangkabau
Sejarah suku Minangkabau
Minangkabau atau
Minang merupakan kelompok etnis nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat
Minangkabau. Wilayah kebudayaan Minang meliputi daerah Sumatera Barat, separuh
daratan Riau,bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, Pantai Barat Sumatera
Utara, cara Barat Daya Aceh, dan juga Negeri 9 di Malaysia. Sebutan orang
Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang. Hal tersebut merujuk pada
nama ibu kota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini
biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan Urang Awak[1], yang termasuk
sama dengan orang Minang itu sendiri.
Etnis Minang telah menerapkan system demokrasi sejak masa Pra
Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan
permasalahan hokum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan
adat basandi syara’,syarat basandi kitabullah atau disebut adat bersendikan hokum,hokum
bersendikan Alquran yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam[2]. Etnis ini juga
sangat menonjol di bidang perniagaan, sebagai professional dan intelektual. Mereka
merupakan pewaris terhormat dari tradisi tertua Kerajaan Melayu dan Sriwijaya
gemar berdagang dan dinamis.hampir separuh jumlah keseluruhan anggota
masyarakat ini berada dalam perantauan.
Nama Minangkabau berasal dari 2 kata,Minang dan Kabau. Nama itu
dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yang dikenal di dalam Tambo.dari
tambo yang diterima secara turun-temurun, menceritakan bahwa nenek moyang
berasal mereka berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnain[3]. Rambu tersebut tidak
tersusun secara sistematis dan lebih kepada legenda berbanding fakta serta
cenderung kepada sebuah karya sastra yang sudah menjadi milik masyarakat
banyak. Namun kisah tambo ini sedikit banyaknya dapat dibandingkan dengan
sulalatus Salatin[4] yang juga menceritakan sebagaimana masyarakat Minangkabau
mengutus waktunya untuk meminta sang sapurba salah seorang keturunan Raja
Zulkarnain tersebut untuk menjadi raja mereka.
Masyarakat Minang
merupakan bagian dari Deutro Melayu[5] atau melayu muda yang melakukan migrasi
dari daratan Cina Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2500 sampai 2000 tahun yang
lalu. Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur pulau
Sumatera, menyusuri aliran Sungai Kampar sampai ke dataran tinggi yang disebut
darek dan menjadi kampong halaman orang Minangkabau.beberapa kawasan darek ini
kemudian membentuk semacam konfederasi yang dikenal dengan nama luhak, yang
selanjutnya disebut juga dengan nama luhak nan tigo[6],yang terdiri dari luhak
limopuluah, luhak Agam, dan luhak Tanah Data.pada masa pemerintahan Hindia Belanda,
kawasan luhak tersebut menjadi daerah territorial pemerintah yang disebut
afdeling, dikepalai oleh seorang residen yang oleh masyarakat Minangkabau
disebut dengan nama tuan luhak.
Awalnya penyebutan
orang Minang belum dibedakan dengan orang Melayu.namun sejak abad ke-19,
penyebutan Minang dan Melayu mulai di bedakan melihat budaya matrilineal[7] yang
tetap bertahan berbanding patrilineal yang dianut oleh masyarakat melayu
umumnya.selanjutnya, nya pengelompokan ini terus berlangsung demi kepentingan
sensus penduduk maupun politik.
0 Response to "Sejarah Suku Minangkabau"
Post a Comment