Pejuang Kemerdekaan RI Drs.H. Mohammad Hatta
Drs. H. Mohammad Hatta
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus
1902 . Pria yang karab disapa dengan sebutan Bung Hatta ini merupakan pejuang
kemerdekaan RI yang kerap di sandingkan dengan Soekarno . Tidak hanya sebagai
seorang pejuang kemerdekaan , bung hatta juga dikenal sebagai seorang
organisatoris, aktivis partai politik, negarawan, proklamator, pelopor
koperasi, dan seorang wakil presiden pertama di Indonesia. Kiprahnya[1] di bidang
politik dimulai saat ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatarnen Bond wilayah
Padang pada tahun 1916. Pengetahuan politiknya berkembang dengan cepat saat
Drs. H. Mohammad Hatta sering menghadiri berbagai ceramah dan
pertemuan-pertemuan politik.
Di Perhimpunan Indonesia , Drs.
H. Mohammad Hatta mulai meniti karir di jenjang politiknya sebagai bendahara
pada tahun 1922 dan menjadi ketua pada tahun 1925. Saat terpilih menjadi ketua
PI, Hatta mengumandangkan pidato inagurasi yang berjudul “Struktur Ekonomi
Dunia dan Pertentangan Kekuasaan” Pada tahun 1927, Drs. H. Mohammad Hatta
bergabung dengan Liga Menentang Imperalisme, dan Kolonialisme di Belanda dan
berkenalan denga aktivis nasionalis India, JawaharhalNehru. Aktivitas politik
Drs. H. Mohammad Hatta pada organisasi ini menyebabkan dirinya ditangkap
tentara Belanda bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan
Abdul Madjid Djojodiningrat[2] sebelum akhirnya dibebaskan setelah berpidato denga
pidato pembelaan berjudul Indonesia Free
Selanjutnya pada tahun 1932, Drs.
H. Mohammad Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan organisasi Klub
Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran politik
rakyat Indonesia dengan adanya pelatihan-pelatihan. Pada awal Agustus 1945,
nama anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan berganti nama
menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dengan Soekarno sebagai ketua
dan Drs. H. Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Pada tanggal 17 agustus 1945 di
Jalan Pegangsaan timur 56 tepatnya pukul 10.00 Kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan oleh soekarno dan Drs. H. Mohammad Hatta atas nama bangsa
Indonesia. Keesokan harinya, pad tanggal 18 Agustus 1945 Soekarno diangkat
sebagai Presiden republic Indonesia dan Drs. H. Mohammad Hatta sebagai wakil
Presiden. [3]
Peran Drs. H. Mohaamad Hatta
- a. Mendirikan Perhimpunan Indonesia (IP)
- b. Menjadi Pemimpin Putera (Pusat tenaga Rakyat)
- c. Menjadi anggota panitai Sembilan dalam merumuskan Piagam Jakarta
- d. Bersama Ir. Soekarno menandatangani naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- e . Menjadi pemimpin delegasi Indonesia dalam konferensi Meja bundar (KMB) di denHaag, Belanda tanggal 23 Agustus – 2 November 1949[4]
- f. Pada tanggal 27 desember 1945, Menandatangani naskah pengakuan kedaulatan republic Indonesia
- g. Drs. H. Mohammad Hatta dipercaya mendampingi Ir. Soekarno Menjadi wakil Presiden pertama Republik Indonesia.
Keteladanan Sosok Drs. H. Mohammad Hatta
Setelah mengerti
dan memahami jasa-jasa yang telah dilakukan oleh Drs. H. Mohammad Hatta[5] terhadap Indonesia, kita juga harus dapat memetik dan mencontoh pribadi
baiknya. Berikut sedikit kisah hidup
yang dapat kita jadikan inspirasi dan motivasi dalam kehidupan.
Sederhana dan baik hati
Sikap sederhana
dan baik hati merupakan keistimewaan Drs. H. Mohammad Hatta. Ia tidak mau
meminta sesuatu untuk kepentingan sendir dari orang lain. Drs. H. Mohammad
Hatta memilih jalan sukar dan lama, yang ternyata gagal karena ia lebih
mendahulukan orang lain daripada kepentingannya sendiri. [6]
Jujur dan Rendah Hati
Ketika Drs. H.
Mohammad Hatta ingin menunaikan ibadah haji di tanah suci, beliau berangkat
dengan menggunakan biaya sendiri. Pada waktu itu, Bung karno telah menawari
untuk berangkat menggunakan pesawat erbang yang biayanya ditanggung Negara.
Namun, Drs. H. Mohammad Hatta menolaknya dan lebih memilih untuk naik haji
menggunakan biaya sendiri sebagai rakyat biasa. [7]
Mendahulukan Kepentingan Negara
Ibu Rahmi, istri
Drs. H. Mohammad Hatta menabung sedikit
demi sedikit untuk membeli mesin jahit. Ketika tabunganyya sudah cukup, Ibu
Rahmi pun berencana untuk membeli mesin jahit impiannya. Namun, kemudian Ibu
rahmi sedih karena tidak jadi membeli mesin jahit tersebut. Mengapa? Sewaktu
Ibu Rahmi akan membeli mesin jahit ternyata ada berita bahwa ada penurunan
nilai mata uang dari 1000 rupiah menjadi 1 rupiah. Meskipun Drs. H. Mohammad
Hatta tahu hal itu, beliau tidak mau meneceritakan kepada Ibu Rahmi karena hal
tersebut merupakan suatu rahasia Negara. Itulah keteladanan Drs. H. Mohammad
Hatta apalagi di tengah carut-marut zaman ini. Drs. H. Mohammad Hatta
meninggalkan hibah , bershaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada,
Jika belum mampu, harus berdisiplin dengan tidak berutang atau bergantung pada
orang lain. Seandainnya bangsa Indonesia dapat meneladani karakter mulia
proklamator[8] kemerdekaan ini, tidak ada pemimpin yang korupsi dan tidak mungkin
juga bangsa dengan sumber alam yang melimpah ini menjadi bangsa terbelakang,
miskin, dan nista karena tradisi berutang dan meminta sedekah dari orang asing.
0 Response to "Pejuang Kemerdekaan RI Drs.H. Mohammad Hatta"
Post a Comment