Asal mula Danau Toba dan Pulau Samosir
Asal mula Danau Toba dan Pulau Samosir
Pada zaman dahulu di Sumatera Utara tepatnya
di sebuah desa, hiduplah seorang petani
yang bernama Toba. Hidupnya menyendiri, ia mengerjakan segala pekerjaannya
sebagai petani untuk menghidupi dirinya sendiri[1].
Selain bekerja di ladang, dia pun suka pergi ke sungai yang tak jauh
dari rumahnya untuk memancing.dengan mudahnya ia dapat memancing ikan, karena
selain ikannya banyak,Sungai itupun airnya jernih.
Pada suatu ketika, k Iya pergi ke sungai untuk
memancing.namun setelah cukup lama, Mati dak satupun ikan yang ia dapatkan. Ia
merasa heran, karena baru kali ini Iya
sulit mendapatkan ikan. lama-kelamaan Ia pun kesal dan memutuskan untuk
berhenti memancing. Namun, ketika ia hendak menari pancingnya tanpa diduga ada
ikannya menyambar kancingnya[2] tersebut. Toba yang tadinya kesal merasa senang,
karena ikan yang menyambar pancingnya adalah ikan yang begitu besar. Setelah
beberapa lama, akhirnya ia berhasil juga mengangkat ikan tersebut ke daratan.
ketika ia melepaskan ikan itu dari kail, ikan tersebut memandang Toba dengan
seksama dan penuh arti. setelah ikan yang diletakkan di suatu tempat, Ia pun
mandi di sungai. Toba sangat gembira karena mendapatkan ikan yang begitu besar,
dengan sesekali tersenyum karena membayangkan, betapa lezatnya ikan itu jika
dibakar nanti.[3]
Setelah sampai rumah, Ia pun
mempersiapkan kayu bakar untuk memanggang ikan. Namun, Betapa terkejutnya Iya,
kalau ternyata ikan itu sudah tidak ada di tempatnya. ia merasa heran, ketika
mengingat ia menemukan beberapa keeping emas[4] dekat tempat ikan itu disimpan
swaktu di sungai. akhirnya Ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Namun,
setelah ia masuk ke dalam kamar, Ia pun terkejut untuk kedua kalinya Karena di
dalam kamar sudah ada seorang wanita yang sedang menghadap cermin sambil
menyisir rambutnya. wanita itu menceritakan bahwa dirinya itu merupakan jelmaan
dari ikan besar yang toba tangkap di sungai dan beberapa keeping emas yang toba
temukan. itu merupakan Sisik dari tubuhnya.[5]
Akhirnya, coba dan wanita itu
menikah dengan syarat, coba harus bersumpah kalau dia tidak akan mungkin asal
usul istrinya yang merupakan cermin dari seekor ikan. Akhirnya, toba pun
menyanggupi syarat tersebut.[6]
Setelah menikah mereka dikaruniai seorang anak
laki-laki yang diberi nama Samosir. Karena Samosir terlalu dimanjakan oleh ibunya[7], ia
menjadi seorang anak pemalas dan kurang baik tingkah lakunya. setelah ia cukup
besar, ibunya selalu menyuruh Samosir mengantarkan nasi untuk ayahnya yang
sedang bekerja di ladang. namun setiap kali disuruh ibuny,a ia ia pun selalu
menolak permintaan ibunya
Hingga suatu hari, ibunya
menyuruh lagi Samosir mengantarkan nasi untuk Ayahnya di ladang. awalnya
Samosir menolak namun ibunya terus memaksanya. akhirnya Samosir pun pergi
dengan Kesal[8]. Di tengah perjalanan, Samosir pun terasa lapar, akhirnya ia
memakan sebagian nasi dan lauk pauknya. Setelah tiba di ladang, Samosir
memberikan nasi dan lauk pauk kepada ayahnya. karena Samosir datangnya
terlambat, Toba pun kelaparan dan langsung membuka Tempat nasinya. Toba pun
terkejut dan marah melihat sisa-sisa makanan yang diberikan kepadanya.
amarahnya memuncak ketika sama-sama mengaku dialah yang memakannya coba marah
dan memukul Samosir sambil mengucapkan Dasar anak tak tahu diuntung[9] kurang ajar
benar-benar kau keturunan perempuan jelmaan ikan.
Mendengar perkataan ayahnya, Samosir pun
pulang kerumah sambil menangis. ia mengadu pada ibunya, bahwa ayahnya
memukulinya sambil menceritakan semua yang dikatakan oleh ayahnya. Mendengar cerita anaknya ibunya, merasa sangat
sedih, terlebih lagi suaminya sudah melanggar[10] sumpahnya dahulu, dengan
mengatakan melalui cercaan pada anaknya.
sang Ibu langsung menyuruh Samosir pergi ke bukit dan memanjat pohon paling
tinggi[11] yang ada di sana. tidak lama kemudian, si Ibu pergi ke sungai. setelah
sampai Sungai, kilat menyambar diikuti suara gemuruh yang menggelegar, lalu
iapun loncat ke sungai dan berubah menjadi ikan lagi. hujan langsung turun
dengan sangat lebat, dan terjadilah banjir yang begitu besar. Toba pun
tergenang oleh air dan tak bias menyelamatkan diri. semakin lama air itu pun
semakin meluas, sehingga membentuk sebuah danau yang begitu besar yang sekarang
kita kenal dengan nama “Danau Toba”[12], sedangkan pulau yang ada di tengah-tengah
danau itu adalah “pulau Samosir”.[13]
0 Response to "Asal mula Danau Toba dan Pulau Samosir"
Post a Comment