Kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Nusantara
1. MASJID
Tempat ibadah Masjid bermakna sebagai ruangan bersujud, yaitu lokasi orang laksanakan ibadah bagi umat Islam. Ciri-ciri tempat ibadah kuno pada masa awal penyebaran Agama Islam, yaitu:
- Atap masjid berbentuk bujur sangkar & bertingkat seperti pura
- Mimbar tempat ibadah berbentuk teratai
- Hiasan tempat ibadah umumnya berupa ukiran bermotif hewan atau tumbuh-tumbuhan
- Terdapat kolam atau parit yg mengelilingi masjid
- Menara masjid menyerupai bangunan candi
- Halaman tempat ibadah dikelilingi tembok bersama satu atau dua pintu gerbang
- Pintu gerbang tempat ibadah (gapura) menyerupai gapura kraton atau candi
- Masjid kuno di kota kebanyakan berada di tengah kota & menghadap alun-alun serta dekat bersama istana masjid mempunyai denah bujur sangkardi kiri atau kanan tempat ibadah rata rata terdapat menara buat menyerukan adzan
- Di dalam masjid memiliki barisan tiang yang memutari empat tiang induk
- Kepada bagian barat terdapat sudut yang menonjol yang disebut mihrab
- Di lebih kurang tempat ibadah terdapat makam tokoh ulama tertentu
2. KERATON
Keraton yaitu lokasi buat melaksanakan kegiatan-kegiatan utama yg mengenai urusan kerajaan dan sebagai ruangan tinggal raja beseta keluarganya. Bangunan penting keraton dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil Di depan keraton terdapat halaman luas yg disebut sbg alun-alun.
Fungsi alun-alun antaralain untuk:
- Jumpa sultan / raja dgn rakyatnya
- Latihan perang bagi prajuritnya
- Tempat hiburan, pesta atau perayan-perayaan tertentu
3. MAKAM
Makam yaitu lokasi kediaman terakhir satu orang yg sudah wafat dunia. terhadap zaman dahulu pemakaman berada di perbukitan bersama wujud & susunan yg berundak-undak.
Makam kuno bercorak Islam terdiri dari:
- Jirat atau kijing, merupakan bangunan yg dibuat dari batu yang berbentuk persegi panjang bersama arah lintang utara atau selatan.
- Batu Nisan, ialah tonggak pendek dari batu sbg tanda kubur yg kebanyakan di ujung utara dan selatan jirat.
- Cungkup, ialah bangunan mirip rumah yg terdapat di atas jirat.
Makam Fattimah binti Maimun
Ditemukan di Leran, Gresik sebagai fakta bahwa Agama Islam telah masuk di Pulau Jawa terhadap abad ke-11 Masehi
4. SASTRA
Kesustraan terhadap zaman Islam berkembang di seputar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Berdasarkan sumber-sumbernya sastra dapat dibedakan jadi dua merupakan sastra yang dipengaruhi unsur lluar dari Persia atau Arab dan kelanjutan dari sastra tersebut.
Menurut narasi dan isinya, sastra dibedakan menjadi:
- Hikayat, adalah karya sastra berupa narasi atau dongeng yang dibuat sbg wahana pelipur lara. misalnya Hikayat Hang Tuah & Hikayat Amir Hamzah.
- Babad, yaitu narasi berlatar belakang peristiwa yang kebanyakan lebih berupa cerita daripada spesifikasinya sejarah misalnya Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.
- Syair, merupakan puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang berakhiran sama. contohnya Syair Abdul Muluk & Gurindam Dua Belas.
- Suluk, adalah kitab-kitab yg menceritakan beberbagai aspek berkaitan tasawuf. Di Pulau Jawa, suluk banyak menceritakan tentang Wali Songo contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.
5. KALIGRAFI
Kaligrafi yaitu seni melukis indah atau mengukir huruf-huruf Arab yg berisikan tulisan-tulisan pengingat manusia terhadap Allah SWT. Seni kaligrafi yg bernafaskan Islam yakni rangkaian dari ayat-ayat suci Al-Qur'an & Hadist Nabi Muhammad SAW.
6. GAMELAN
Gamelan yakni seperangkat fasilitas musik Jawa yg terdiri dari saron, bonang, rebab, gendang, gong, & sebagainya. Gamelan rata-rata dimaikan pada perayaan-perayaan tertentu seperti perayaan Maulid Nabi di keraton-keraton. perihal itu ditunjukkan untuk menyatukan rakyat yg ada di lebih kurang keraton, setelah rakyat berkumpul setelah itu ulama memberikan ceramah keagamaan.
Bonang
Bonang yakni media musik pukul peninggalan Sunan Bonang yg digukan untuk memaikan Lagu Macapat.
0 Response to "Kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Nusantara"
Post a Comment