Sejarah Candi Prambanan Yang Belum Anda Ketahui
Candi Prambanan terdiri dari Candi Prambanan (juga disebut Loro Jonggrang), Candi Sewu, Candi Bubrah dan Candi Lumbung. Candi Prambanan sendiri merupakan kompleks yang terdiri dari 240 candi. Semua candi yang disebutkan membentuk Taman Arkeologi Prambanan dan dibangun pada masa kejayaan dinasti Sailendra yang kuat di Jawa pada abad ke-8. Senyawa ini terletak di perbatasan antara dua provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah di Pulau Jawa.
Sementara Loro Jonggrang, yang berasal dari abad ke-9, adalah contoh cemerlang dari relief keagamaan Hindu, Sewu, dengan empat pasang patung raksasa Dwarapala, adalah kompleks Buddha terbesar di Indonesia termasuk kuil-kuil Lumbung, Bubrah dan Asu (kuil Gana) . Kuil-kuil Hindu dihiasi dengan relief yang menggambarkan versi Indonesia dari epos Ramayana yang merupakan mahakarya ukiran batu. Ini dikelilingi oleh ratusan kuil yang telah diatur dalam tiga bagian yang menunjukkan tingkat tinggi teknologi dan arsitektur bangunan batu dari abad ke-8 Masehi di Jawa. Dengan lebih dari 500 candi, Senyawa Candi Prambanan tidak hanya mewakili kekayaan arsitektural dan budaya, tetapi juga merupakan bukti nyata kehidupan bersama yang damai di masa lalu.
Candi Prambanan menghadirkan budaya megah seni Siva sebagai karya agung periode klasik di Indonesia, dan wilayah tersebut.Candi ini adalah kompleks keagamaan yang luar biasa, yang merupakan ciri khas ekspresi Siva abad ke-10.
Integritas
Senyawa Candi Prambanan terdiri dari dua kelompok bangunan yang meliputi Loro Jonggrang, kompleks Sewu, Lumbung, Bubrah dan Asu (Gana). 508 candi batu berbagai bentuk dan ukuran baik dalam kondisi lengkap dan dilestarikan atau telah disimpan sebagai reruntuhan. Situs ini mencakup semua elemen yang diperlukan untuk mengekspresikan signifikansinya yang luar biasa dan terpelihara dengan baik. Tidak ada ancaman pembangunan atau pengabaian; namun daerah ini rentan terhadap ancaman alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Keaslian
Candi Prambanan berisi struktur asli yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Kuil-kuil runtuh karena gempa bumi, letusan gunung berapi dan pergeseran kekuatan politik pada awal abad ke-11, dan mereka ditemukan kembali pada abad ke-17. Senyawa ini tidak pernah dipindahkan atau diubah. Pekerjaan restorasi telah dilakukan sejak tahun 1918, baik dalam metode tradisional asli dari saling batu dan metode modern menggunakan beton untuk memperkuat struktur candi. Meskipun pekerjaan restorasi yang luas telah dilakukan di masa lalu dan baru-baru ini setelah gempa bumi tahun 2006, perhatian besar telah diambil untuk mempertahankan keaslian struktur.
0 Response to "Sejarah Candi Prambanan Yang Belum Anda Ketahui"
Post a Comment