Sejarah Pertempuran Margarana 20 November 1946 Perang Puputan
Pertempuran Margarana dipicu terhadap tanggal 2 & 3 Maret 1946, saat itu lebih kurang 2.000 orang tentara Belanda mendarat di Pulau Bali. Mereka diikuti oleh tokoh-tokoh Bali yg pro kepada Belanda. kala Belanda mendarat di Pulau Bali, pimpinan Laskar Bali Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai, sedang menghadap ke Markas paling tinggi TKR di Yogyakarta. Kedatangannya ke Yogyakarta bertujuan membicarakan masalah pembinaan Resimen Sunda mungil & cara-cara utk menghadapi Belanda.
Waktu kembali dari Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai menemukan pasukannya dalam kondisi porak-poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. I Gusti Ngurah Rai berikhtiar buat menghimpun kembali pasukannya yg sudah porak-poranda. Sementara itu, Belanda konsisten membujuk Ngurah Rai biar ingin bekerja sama dgn pihak Belanda. tetapi ajakan itu ditolaknya, penolakan itu nampak dari isikan surat balasannya terhadap Belanda. Di antaranya Ngurah Rai menyebut bahwa: "Bali bukan ruangan utk perundingan & perundingan adalah hak dari pemimpin kami di pusat".
Awal Mula Pertempuran Puputan Margarana
Di samping itu, Ngurah Rai, serta menyebut bahwa: "Pulau Bali bergolak lantaran kedata pasukan Belanda. bersama begitu, kalau mau Pulau Bali & damai, Belanda mesti angkat kaki dari Pulau Bali".
saat Ngurah Rai sukses menyatukan & mempersatukan ker pasukannya, kepada tanggal l 8 November 1946 diIakukan serangan pada markas Belanda yg ada di kota Tabanan. Markas Belanda digempur habis-habisan. Dalam pertempuran itu, pasukan Ngurah Rai memperoleh kemenangan yg mengagumkan & satu Detasemen Polisi Belanda kumplit bersama senjatanya menyerah. sesudah itu pasukan mundur ke arau utara kota Tabanan & memusatkan perjuangan di desa Margarana.
Akibat kekalahan tersebut pihak Belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk juga pesawat tempur utk menyerang daerah Margarana kepada tanggal 20 November 1946. Terjadilah pertempuran yg dahsyat, dalam pertempuran tersebut Ngurah Rai menyerukan perang puputan (perang habis-habisan). tapi sayang terhadap histori tersebut I Gusti Ngurah Rai & pasukan gugur di medan perang. Pertempuan itu kini lebih dikenal bersama perang puputan yg diperingati tanggal 20 November tiap-tiap tahunnya diperingati yang merupakan hri Pahlawan Margarana oleh rakyat Bali.
Waktu kembali dari Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai menemukan pasukannya dalam kondisi porak-poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. I Gusti Ngurah Rai berikhtiar buat menghimpun kembali pasukannya yg sudah porak-poranda. Sementara itu, Belanda konsisten membujuk Ngurah Rai biar ingin bekerja sama dgn pihak Belanda. tetapi ajakan itu ditolaknya, penolakan itu nampak dari isikan surat balasannya terhadap Belanda. Di antaranya Ngurah Rai menyebut bahwa: "Bali bukan ruangan utk perundingan & perundingan adalah hak dari pemimpin kami di pusat".
Awal Mula Pertempuran Puputan Margarana
Di samping itu, Ngurah Rai, serta menyebut bahwa: "Pulau Bali bergolak lantaran kedata pasukan Belanda. bersama begitu, kalau mau Pulau Bali & damai, Belanda mesti angkat kaki dari Pulau Bali".
saat Ngurah Rai sukses menyatukan & mempersatukan ker pasukannya, kepada tanggal l 8 November 1946 diIakukan serangan pada markas Belanda yg ada di kota Tabanan. Markas Belanda digempur habis-habisan. Dalam pertempuran itu, pasukan Ngurah Rai memperoleh kemenangan yg mengagumkan & satu Detasemen Polisi Belanda kumplit bersama senjatanya menyerah. sesudah itu pasukan mundur ke arau utara kota Tabanan & memusatkan perjuangan di desa Margarana.
Akibat kekalahan tersebut pihak Belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk juga pesawat tempur utk menyerang daerah Margarana kepada tanggal 20 November 1946. Terjadilah pertempuran yg dahsyat, dalam pertempuran tersebut Ngurah Rai menyerukan perang puputan (perang habis-habisan). tapi sayang terhadap histori tersebut I Gusti Ngurah Rai & pasukan gugur di medan perang. Pertempuan itu kini lebih dikenal bersama perang puputan yg diperingati tanggal 20 November tiap-tiap tahunnya diperingati yang merupakan hri Pahlawan Margarana oleh rakyat Bali.
0 Response to "Sejarah Pertempuran Margarana 20 November 1946 Perang Puputan"
Post a Comment